Riset Ungkap Orang Kaya atau Miskin Bisa Terbaca dari Wajah
![Ilustrasi wanita karier Ilustrasi wanita karier](https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2021/11/11/ilustrasi-wanita-karier_169.png?w=700&q=90)
Wajah bisa menunjukkan hal-hal terpendam. Bukan hanya emosi atau rahasia yang ingin disembunyikan tapi juga kondisi keuangan. Menurut sebuah studi terbaru, raut seseorang bahkan bisa menunjukkan apakah dia orang kaya atau miskin.
University of Glasgow beberapa waktu lalu melakukan studi tentang apa yang membuat seseorang terlihat kaya. Penelitian tersebut meneliti fitur wajah yang diasosiasikan dengan status sosial hanya berdasarkan persepsi. Dalam studi yang dipublikasi di APA Journal of Experimental Psychology disebut beberapa bagian muka yang menampilkannya.
Dikatakan jika wajah kaya biasanya dikaitkan dengan bentuk wajah lebih sempit atau kecil, mulut tersenyum dan terangkat, alis yang naik, jarak mata rapat, dan kulit cerah dengan kompleksi atau rona wajah yang hangat. Dalam riset dilakukan pada orang-orang kulit putih tersebut, wajah seperti itu dihubungkan dengan kepercayaan, kompetensi, dan kehangatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berbeda dengan muka yang disebut kaya, bentuk wajah yang lebih pendek dan datar dianggap 'miskin'. Bagian mulut yang turun dan kompleksi wajah dingin diasosiasikan dengan kelas sosial yang lebih rendah, tidak dipercaya, dan tidak kompeten.
Untuk melihat contohnya, kamu bisa memperhatikan wajah para miliuner. Dilansir NYPost, CEO Facebook Mark Zuckerberg dan CEO Amazon Jeff Bezos punya visual yang mirip dengan apa yang digambarkan sebagai orang kaya dalam penelitian. Mark punya wajah sempit sedangkan Jeff memiliki kompleksi hangat.
![]() |
"Orang-orang yang dianggap punya kelas sosial tinggi atau rendah juga sering dihubungkan dengan kepribadian yang menguntungkan atau tidak. Penilaian seperti ini terbentuk hanya dari penampilan wajah dan ini dapat menimbulkan konsekuensi yang besar, termasuk ketika dianggap berasal dari kelas sosial yang lebih rendah," kata penulis studi Dr. R. Thora Bjornsdottir.
Penulis pun menegaskan bahwa penampilan memang berpengaruh terhadap penilaian. Tapi pandangan kita juga bisa jadi salah sangka bahkan merugikan orang.
![]() |
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa stereotip kelas sosial menjelaskan hubungan antara penampilan wajah dan penilaian terhadap status kelas sosial seseorang. Ini menunjukkan bahwa stereotip yang kita miliki berdampak pada cara kita memandang orang lain - stereotip tersebut membiaskan persepsi kita. Kesan kita terhadap orang lain kemudian bisa menimbulkan keuntungan atau kerugian tertentu bagi mereka," tambahnya.
Sebelumnya beberapa penelitian juga pernah mengungkap hubungan wajah dengan keuangan. Dalam riset University of Tokyo mengungkap hal serupa. Ketika diminta untuk menilai status sosial seseorang, partisipan bisa menebak secara akurat 53%. Salah satu alasannya mungkin karena pengalaman.
"Seiring waktu, wajah kita merefleksi secara permanen dan mengungkap pengalaman-pengalaman kita. Bahkan ketika kita pikir kita tidak mengekspresikan sesuatu, peninggalan emosi tetap ada di sana," kata penulis studi Nicholas Rule.
(ami/ami)Terkini Lainnya
Kisah Pria Baru Tahu Dirinya Anak Miliuner, Hidupnya Disebut Bak Dongeng
Kisah Aktor Jadi Pengemis Dapat Rp 152 Juta, Pura-pura Makan Sambil Nangis
Kisah Pengemis Bikin Geram, Sehari Dapat Rp 1,5 Juta, Punya Mobil & Pekerjaan
Aktor Kaya Akting Jadi Pengemis di Tempat Wisata, Sebulan Dapat Rp 152 Juta
Menurut Riset Terbaru, Ini 5 Pekerjaan yang Berisiko Bikin Pikun Saat Tua
10 Profesi yang Diprediksi Paling Banyak Resign di 2023, Cari Pekerjaan Baru
Menyelamatkan Bumi Dimulai dari Pakan Ternak, Apakah Bisa?
Siap-siap! BRIN Sediakan Bantuan Pendanaan Riset Startup hingga Rp 300 Juta
Geliat Peneliti Kementan Kembangkan Riset Padi Gogo
Manfaat Konsumsi Air Mineral untuk Kesehatan, Bukan Cuma Penghilang Dehidrasi
Bisa Tumbuh di Lingkungan Ekstrem, Tanaman Ini Bakal Dibawa ke Mars
Haruskah Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Biar Tak Mati Muda? Begini Studinya
Ilmuwan Rusia Temukan Bangkai Serigala Berusia 44 Ribu Tahun, Ini Potretnya
Melihat Penghitungan Serangga Musim Panas di Jerman