cxhkir.com

Koleksi Forest Poetry Tandai 15 Tahun Purana, Batik Organik Kembali Diangkat

Koleksi Purana Spring Summer 2024

Jakarta -

Kala Nonita Respati mendirikan Purana 15 tahun lalu, belum banyak jenama lokal yang fokus menggarap wastra Nusantara dan turunannya. Kini, pemainnya makin banyak tapi Purana masih tetap eksis. Perjalanan Nonita dan Purana memasuki usia baru yang ditandai dengan kehadiran koleksi teranyar bertajuk 'Forest Poetry'.

Nonita, yang turut menjabat sebagai direktur kreatif Purana, mempersembahkan koleksi musim semi-panas 2024 tersebut di Semaja, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024). Tempat yang dipilih memang tidak seluas sebuah grand ballroom di hotel berbintang, tapi atmosfer yang hangat dan akrab justru semakin kental terasa di momen spesial ini.

Para tamu yang didominasi klien setia dan sahabat dapat melihat lebih dekat rancangan terbaru sebagai bentuk lain dari larut dalam perayaan 15 tahun eksistensi jenama besutannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koleksi Purana Spring Summer 2024Koleksi Purana Spring Summer 2024 Foto: Mohammad Abduh/

"Saat membangun Purana pada 2009 lalu, saya sebenarnya tidak punya ekspektasi apapun. Purana saat itu sangat rumahan. Jadi saya sebenarnya tidak pernah menyangka bisa sampai pada titik ini," kenang Nonita jelang peragaan.

Purana ketika itu sebenarnya ia dirikan untuk melanjutkan usaha batik warisan keluarga dan lebih penting lagi demi memastikan para perajin yang menggantungkan hidupnya pada seni membatik tidak luntang-lantung.

Namun, ia sadar bahwa mustahil ekosistem kerajinan batik dapat bertahan jika tidak pengemasannya tidak relevan dengan perkembangan zaman.

Berbekal pengalamannya sebagai jurnalis mode yang kerap terekspos dengan tren terkini, ibu dua anak ini lantas merintis Purana.

Koleksi Purana Spring Summer 2024Koleksi Purana Spring Summer 2024 Foto: Mohammad Abduh/

Inspirasi 'Forest Poetry' sendiri bersumber dari potongan nostalgia Nonita semasa melakoni profesi tersebut. Ia teringat dengan momen pemotretan mode yang ditanganinya di Kresik Luai, Kutai Barat, Kalimantan.

Keindahan alam hutan di daerah tersebut meninggalkan kesan tersendiri di benak perempuan kelahiran Solo, Jawa Tengah, 46 tahun lalu, itu. Ia kemudian memvisualkan kenangan indah tersebut dalam motif floral seperti bunga anggrek hitam, kembang sepatu, dahlia kuning, dan sansiviera, dan dikombinasikan dengan motif fauna. Palet warna yang atraktif semakin menawarkan daya tarik.

Batik yang sudah menjadi nyawa Purana kembali diangkat setelah sempat absen di beberapa koleksi terdahulu karena efek pandemi COVID-19 pada 2020 silam.

"Saat pandemi, daya beli menurun sehingga penjualan produk-produk hand made susah mencapai target. Sensitif dengan isu tersebut, akhirnya kami menghentikan sementara. Dan sekarang saya sudah melihat industri kreatif fdan pariwasata menggeliat kembali. So I think it's time for Purana to bring back the batik," kata Nonita yang berwirausaha juga di bidang pariwisata dan properti.

Koleksi Purana Spring Summer 2024Koleksi Purana Spring Summer 2024 Foto: Mohammad Abduh/

Terakhir kali menggarap batik sekitar empat tahun lalu, ia menggunakan kain organik buatan Bemberg dari Jepang. Material yang sama digunakan kembali tapi sudah dengan inovasi yang lebih maju.

Tekstur lembutnya hampir menyamai sutra, tapi lebih ramah lingkungan. Batik sebagai 'nyawa' Purana kini memberikan kenyaman yang semakin maksimal.

"Perajin sebenarnya paling senang kalau dikasih kain katun karena mudah dibatik. Tapi katun sebenarnya kurang nyaman dipakai di daerah tropis," ujar Nonita.

Kain-kain tersebut kemudian menjelma dalam 28 tampilan busana (look) yang didominasi oleh potongan longgar yang feminin. Material yang jatuh menjuntai menyumbangkan kesan elegan.

Koleksi Purana Spring Summer 2025Pendiri dan Direktur Kreatif Purana Nonita Respati. (Foto: Mohammad Abduh/)

Look kian sempurna dengan jajaran aksesori, seperti perhiasan eksklusif keluaran Metier Private Jeweler, kacamata kekinian dari Optik Seis. Tidak ketinggalan alas kaki berupa sandal chunky sarat ornamen statement buah kolaborasi Purana dan desainer Jeffry Tan.

'Forest Poetry' tentu bukan persembahan terakhir dari Nonita. Meskipun kelak ia akan meninggalkan Purana karena alasan apapun, harapannya legacy Purana tetap berlanjut.

"Penting bagi Purana untuk memiliki penerus dengan ide-ide segar agar tetap relevan dengan zaman," katanya.



Gaya Elon Musk Pakai Batik Bomba Khas Sulteng di Peresmian Starlink

Gaya Elon Musk Pakai Batik Bomba Khas Sulteng di Peresmian Starlink


(dtg/dtg)
purana nonita respati batik

Terkini Lainnya

  • Glamor Perayaan Ulang Tahun Emil Eriyanto, Batik Jadi Primadona

  • Gaya Elon Musk Resmikan Starlink di Bali, Pakai Batik Bomba Lagi

  • Gaya Chris Martin Beskapan, Motif Batik Bintang Terinspirasi Filosofi Jawa

  • Agnez Mo Cantik Berbatik di Gold Gala, Dihadiri Michelle Yeoh Hingga Lucy Liu

  • Desainer Dries Van Noten Pensiun Setelah Hampir 40 Tahun Berkarya

  • Batik Keris dan Wilsen Willim Bersinergi, Kaesang Menikmati dari Front Row

  • Keunikan Batik Marunda yang Dibuat Para Ibu Rumah Tangga

  • Mengenal 10 Jenis-jenis Batik Berdasarkan Motif dan Asalnya

  • Anak-anak Muda Cinta Budaya, Belajar Membatik di Museum Batik

  • Budaya Benda dan Non Benda, dari Tari hingga Batik

  • Ikut Workshop Batik Lukis di Batik Seno Painting, Yuk!

  • Pemkab Serang Ajak Puluhan Warga Latihan Membatik di Bandung

  • 40 Pelaku IKM Bandung Dilatih Membatik

  • Melihat Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa di Alun-alun Bojonegoro

Tautan Sahabat