cxhkir.com

Jakarta -

Mantan supermodel dan pernah menjadi Ibu Negara Prancis Carla Bruni ditangkap dan menghadapi dakwaan awal dalam upaya menekan seorang saksi yang menuduh suaminya, mantan Presiden Nicolas Sarkozy menerima dana kampanye ilegal dari Libya.

Kini, Bruni diawasi pengawasan yudisial, yang mencakup larangan kontak dengan semua pihak yang terlibat dalam proses hukum. Bruni saat ini diawasi dengan ketat, terutama dalam hal komunikasinya dengan pihak lain.

Baca juga: Mantan Ibu Negara Prancis Ngaku Usaha Keras Setiap Hari Agar Tetap Kurus

"Carla Bruni ditempatkan di bawah pengawasan yudisial dan dilarang menghubungi semua yang terlibat dalam kasus ini kecuali suaminya," ungkap sumber kepada AFP.

Sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan bahwa saat ini dakwaan awal terhadap Bruni meliputi penghalangan saksi dan partisipasi dalam asosiasi kriminal. Tujuannya adalah untuk menipu hakim yang menyelidiki suaminya atas dugaan penerimaan dana ilegal selama kampanye pemilihan presiden 2007.

Menurut sumber dari pengadilan di Paris mengungkapkan bahwa Bruni didakwa atas tuduhan mengganggu saksi dan penipuan dalam kelompok terorganisir. Kedua pelanggaran ini dapat dihukum hingga 10 tahun penjara, dengan hukuman mencapai 20 tahun jika ada keadaan yang memberatkan seperti keanggotaan dalam kelompok terorganisir.

Saksi yang terlibat, Ziad Takieddine merupakan tokoh sentral dalam tuduhan. Ia mengatakan bahwa Sarkozy menerima banyak pembayaran ilegal dari rezim Presiden Libya saat itu, Muammar Gaddafi.

Nicolas Sarkozy, yang menjabat sebagai Presiden Prancis dari 2007 hingga 2012 sudah divonis bersalah dalam dua kasus hukum lainnya. Dia dengan tegas membantah melakukan kesalahan dalam semua kasus tersebut.

Sementara itu, Carla Bruni pernah memberikan pernyataan bahwa dia tidak pernah terlibat dalam urusan suaminya.

"Saya tidak memiliki rasa penasaran sedikit pun tentang urusan suami saya," ungkap Carla Bruni, seperti dikutip dari The Sun.

(kik/kik)